Rabu, 03 Juli 2013

Arogansi Seorang Atasan


” Gila…! seumur-umur kerja, belum pernah saya diperlakukan demikian oleh atasan. Dasar Bos parno (maksudnya paranoid), tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan masalahnya langsung saja memaki orang seenaknya.  Bukannya diselidiki dulu siapa yang salah…. paling tidak, dengar dulu penjelasan kita !   Kalau begini caranya saya nggak kuat, lebih baik mengundurkan diri saja. Jangan dikira lapangan pekerjaan hanya di tempat itu saja!  Walaupun saya sebagai bawahan, saya masih punya harga diri !”

Kata-kata di atas dilontarkan oleh seorang Kepala Bagian,  sebut saja namanya A, di suatu Bank swasta yang sedang berkembang. Seandainya anda di posisi si A, bagaimana reaksi anda ?  Mengambil sikap yang sama dengan si A, atau mengambil tindakan lain ?

Seharusnya sebagai seorang profesional ( bukan karbitan alias langsung menduduki jabatan karena anak atau saudara dari sang pemilik) seorang atasan apalagi jika jabatannya cukup tinggi ( kepala bagian keatas) seyogianya janganlah terlalu arogan(sombong).  Ingatlah pepatah lama ” di atas langit masih ada langit

Dengan bersikap arogan, maka management yang ada pimpin akan mengalami kerugian akibat sikap anda. Anda telah menciptakan perasaan tidak menyenangkan terhadap bawahan dengan demikian, akan memberikan pengaruh yang cukup mengganggu pada kinerja bawahan tersebut. Baik dalam kapasitasnya sebagai anggota dari komunitas besar perusahaan ataupun dari pengembangan diri secara mental maupun moril disertai juga perasaan-perasaan negatif yang mungkin timbul.

Dengan denikian, mana mungkin anda mengharapkan bawahan tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk anda dan perusahaan anda?  Bukankah gagalnya bawahan berarti gagal pula anda sebagai pimpinan ?

Ada beberapa type atasan yang tidak baik alias Bad Bos:
1. Atasan yang suka marah-marah di tempat terbuka dan tidak segan-segan mengomel atau berteriak serta         memaki anda di depan rekan-rekan lain, jika di anggap anda melakukan kesalahan walaupun sedikit.
2. Atasan yang tidak suka marah-marah dan memaki bawahan, tetapi ia justru mendiamkan saja. Ia tidak pernah mengajak anda untuk berdiskusi membicarakan pekerjan anda dan tidak pernah terbuka memanggil anda untuk membicarakan langkah karier anda di perusahaan. (type yang tidak pernah memberikan penghargaan atas hasil kerja keras anda secara terbuka)
3. Atasan yang memiliki sifat “Moody”. Suasana hati atasan type ini sangatlah sulit di tebak. Bila saat ini ia senang tidak menutup kemungkinan lima menit kemudian ia akan marah-marah pada anda.

Nah…… dari ketiga kriteria di atas, termasuk atasan yang manakah anda atau kriteria yang manakah atasan anda? Semoga sahabat kompasiana tidak termasuk atasan dari tiga kriteria tersebut dan tidak memiliki atasan seperti kriteria diatas.

*****
Himbauan untuk para atasan :  Janganlah karena jabatan anda lebih tinggi, anda merasa lebih pintar/hebat dari bawahan anda. Tidak seorang-pun yang memiliki kesempurnaan, termasuk anda!  Tak ada seorang pimpinan yang menuai sukses tanpa kerja sama dengan bawahannya. Kekuatan Team ( Team yang solid)  adalah modal awal dari  sebuah kesuksesan seorang pimpinan.

Himabauan untuk para bawahan : Dahulukan yang menjadi prioritas dalam bekerja, berikan kontribusi terbaik buat perusahaan anda, Do The Best What You Can Do. Dan  jika anda sudah berusaha semaksimal mungkin akan tetapi atasan anda masih tidak menghargai anda, lebih baik anda hengkang  dari tempat tersebut dan mencari tempat lain walaupun di tempat yang baru belum tentu anda tidak menemui bad bos lagi.

Dengan penuh rasa syukur, atasan saya masih  menganut aliran yang berazaskan tali kekeluargaan.

0 komentar:

Posting Komentar