Senin, 01 Juli 2013

Sudahkah Kita Menghindari Perilaku Tak Patut?


13660317972090796168
Illustrasi : seragampurnama.blogdetik.com
Pernahkah anda merasa sebal dengan perilaku orang-orang di sekitar anda yang menurut anda kurang patut dilakukan? Baik itu orang yang kebetulan beseliweran di dekat anda maupun orang-orang yang sudah  anda kenal. Seharusnya, di mana pun kita dan di lingkungan bagaimana pun kita berada, hendaklah kita berusaha agar perilaku kita beretika, jangan sampai orang lain menilai kita tidak sopan atau kurang patut dalam bersikap.

Dalam keseharian sering saya jumpai tingkah pola orang-orang yang boleh dikatakan merusak pemandangan, bahkan menimbulkan rasa mual. Sebagai mahluk sosial, alangkah baiknya kita memperhatikan pula orang lain yang sama-sama berhak menikmati kenyamanan seperti  kita.
Perilaku yang saya maksud contohnya seperti ini:

1. Meludah sembarangan. Tanpa melihat di mana ia membuang ludahnya, apakah di tengah keramaian atau terkadang sedang berkendara sekali pun. Bagi yang sedang berkendara, baik mobil atau motor, apakah terbayang oleh anda jika hajat yang anda  buang, juga merupakan sampah yang keluar dari bagian tubuh anda dapat mengenai orang lain yang ada di belakang anda? Belum lagi jika anda sedang sakit, beberapa penyakit dapat menular melalui ludah. Bagi yang sedang berjalan, jika tiba-tiba anda merasa ingin mebuang ludah sebaiknya carilah tempat yang memungkinkan untuk membuang sampah anda. mungkin dengan menampungnya dahulu dengan menggunkan tissue baru membuangnya ke dalam tong sampah. Janganlah perilaku kita merugikan orang lain.

2. Bersendawa berulang-ulang. Suatu kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang tanpa menyadari akan mengganggu orang lain yang melihat dan mendengar suara yang tak merdu itu. Jika tak sengaja,  ucapkan kata maaf. Itu pertanda memang kita sebenarnya tak ingin suara itu keluar, tapi tak mampu mencegahnya. Akan tetapi jika terjadi berulang kali, itu berarti memang sengaja dan sudah terbiasa. Jika ada salah satu teman anda bersikap seperti ini, apa tindakan anda? Menegurnya secara langsung tentang ketidak sukaan anda atas sikapnya atau mengeluarkan reaksi seperti lewat pandangan tak suka, menutup mulut dengan sapu tangan, atau buru-buru menjauhinya? Saya pilih yang terakhir.

3. Membersihkan gigi dengan tusuk gigi tanpa menutup mulut. Kegiatan ini memang lazim dilakukan setelah makan. Memang tidak merugikan orang lain, hanya saja merusak pemandangan bagi sebagian orang. Alangkah baiknya jika kita melakukannya dengan menutup mulut kita dengan sebelah tangan /tissue, sementara tangan yang satunya lagi beroperasi.

4. Mengeluarkan ingus sembarangan tempat. Sama halnya dengan membuang ludah di atas. Hajat yang anda buang yang bersifat lengket jangan dikeluarkan di jalan atau tempat yang menjadi tempat lalu lalang banyak orang. Ingat, buanglah sampah pada tempatnya, termasuk ingus anda!

5. Mengupil di tempat umum, hmmm… kegiatan yang ini selain tidak sopan juga menjijikan. Mempertontonkan lincahnya jari telunjuk anda menari-nari dalan rongga hidung, disaksikan orang lain, baik yang anda kenal ataupun tidak rasanya tidak patut. Bagaimana jika ada teman anda yang sedang melahap makanan sementara anda sedang melakukan ritual ini?

6. Yang terakhir, mengunyah makanan dengan mengeluarkan suara berdecap. Entahlah orang lain, tapi bagi saya, tidak menyukai jika ada yang makan bersama saya tiba-tiba mendengar alunan suara monoton seperti itu.
Inilah perilaku yang menyebalkan, sekali lagi versi saya. Mohon maaf jika ada yang tersinggung. Sama sekali saya tidak menganggap perilaku saya sudah baik, mungkin jauh dari baik dibandingkan dengan anda sekalian.
Selamat malam

0 komentar:

Posting Komentar