Sabtu, 15 Juni 2013

Pesona Pulau Bangka

Jenuh menghadapi pekerjaan yang kami tekuni tiap hari, membuat saya dan suami mulai berpikir untuk mengambil cuti beberapa hari untuk refreshing. Berbagai alternatif saya usungkan pada suami, tentu saja sesuai dengan budget anggaran kami dan suasana liburan yang kami sukai.

 Saya dan suami kebetulan tidak menyukai tempat-tempat yang terlalu ramai dan berisik. Setelah mengecek tiket melalui http://www.garuda-indonesia.com akhirnya kami sepakat memilih Pulau Bangka ( Propinsi Babel) sebagai tujuan wisata kami kali ini. Kami menyukai keindahan alam yang alami, persis seperti keindahan natural Pulau Bangka.


 Dalam waktu lebih kurang 50 menit, pesawat Garuda Indonesia telah membawa kami mendarat di Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang). Kami menjejakan kaki di kepulauan Bangka yang terkenal dengan sebutan Bumi Sepintu Sedulang’. Tiada kemacetan yang kami jumpai seperti di Ibu kota, Jakarta. Heiiii….. Bangka Island,…… I’m coming.
 
Pulau Bangka dengan ibu kotanya   Pangkal Pinang. Dahulu, Pulau Bangka menjadi bagian dari Propinsi Sumatera Selatan. Pengesahan propinsi Bangka Belitung tanggal 9 Pebruari 2001. Pulau Bangka bukan saja terkenal dengan hasil tambang timahnya, akan tetapi keindahan objek wisata pantainya pun tidak kalah indahnya dengan pulau Dewata - Bali.
 
Mengingat terbatasnya waktu cuti, langsung saja kami menuju tepat-tempat wisata yang sebelumnya sudah kami dapatkan informasi melalui :visitbabelarchi.com. Sungguh luar biasa keindahan alam Pulau Bangka, pantai dengan batu-baru berjajar dan bertumpuk seolah sengaja disusun oleh tangan manusia. Menitik air mata haru menyaksikan keindahan alam ciptaanNya, terasa begitu kecil kita di hadapanNya.

Tempat pertama yang kamu kunjungi adalah ‘Pantai Matras’. Terletak di Desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat di sebelah Timur Laut Pulau Bangka. Pantai ini indah dan landai, pasirnya putih dan halus.Dilatar belakangi pohon kelapa dan aliran sungai alami, sehingga di sebut pantai surga . Pantai ini paling banyak di kunjungi wisatawan.

Pantai Matras

Di pantai ini, pengunjung akan menemukan pemandangan mempesona. Hamparan pasir menyatu dengan bebatuan indah di sekitarnya seperti mutiara yang terbentang di depan mata. Pantai ini terdiri dari ya pasir putih yang halus, pantai yang dilatar-belakangi oleh pepohonan kelapa ini menampilkan pula laut yang bening dan pemandangan indah serta aliran sungai yang alami sehingga acapkali disebut sebagai Pantai Surga.

Pengunjung disarankan menggunakan kendaraan sendiri atau taksi dari Sungailiat atau Pangkalpinang menuju ke Pantai Matras. Perjalanan dari Pangkal Pinang menuju ke lokasi kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam . Di tempat ini pengunjung yang masuk hanya dikenakan biaya masuk pada saat memasuki gerbang pantai.

Paray Beach
 Kemudian kami beralih ke ‘Paray Beach. Terletak di Desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini di lengkapi dengan fasilitas hotel berbintang empat dan tersedia berbagai sarana hiburan dengan di latar belakangi taburan formasi batu karang. Pantai ini sering di sebut juga dengan nama pantai Tenggiri.

Pantai Tanjung Pesona

 Dari pantai  Paray, menuju ‘Tanjung Pesona’. Sesuai dengan namanya, pantai ini sangat mempesona bagi pengunjungnya. Terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat. Berjarak lebih kurang 9 Km dari kota Sungailiat. Mempunyai panorama laut lepas diatas tanjung dengan bebatuan yang besar adalah ciri khas Pantai Tanjung Pesona. Mempunyai fasilitas wisata dengan klasifikasi hotel berbintang tiga.
Pantai Teluk Uber

Dari Pantai Tanjung Pesona kami menuju ‘Pantai Teluk Uber’ terletak di Desa Rambak, Sungailiat. Berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Kota Pangkal Pinang dan 3 kilometer dari Sungailiat. Keistimewaan Pantai Teluk Uber adalah suasananya yang masih sepi dan pesona alam yang masih perawan. Pengunjung dapat dengan santai duduk di hamparan pasir atau berenang dengan tenang, tanpa diganggu hiruk pikuk keramaian kota. Pada pagi hari, pemandangan Pantai Teluk Uber terasa lebih elok. Matahari terbit dari tengah laut dan melimpahkan sinarnya yang hangat ke arah pantai. Di tengah cahaya, laut terlihat jernih, berwarna biru kehijauan, kontras dengan hamparan pasir yang putih bersih. Keindahan ini terasa lebih sempurna lagi dengan puluhan perahu nelayan pemburu udang yang terlihat terombang-ambing di tengah laut. Pantai ini sangat cocok bagi pengunjung yang ingin bersantai-santai di atas batu, di akar pohon, atau di saung-saung kecil yang terbuat dari kayu sambil bercakap dan bersenda-gurau.

Serasa cukup dengan petualangan pantai kami hari pertama liburan, sebelum menuju penginapan kami sempatkan mengisi perut di sebuah Restoran sea food Sunlake Restoran’ di Jln. Jend. Sudirman . Sebuah restoran berlabel halal yang menyediakan menu terlengkap, mulai makanan khas daerah sampai menu umum. Cukup terjangkau harga untuk menu-menu yang disediakan, menu khas mereka adalah ‘ikan pari lempah kuning’ yang ternyata menjadi masakan khas Pulau Bangka. Lezattt…. rasa asem, pedas dicampur dengan ikan terasa maknyussss. Oh.. ya, menurut masyarakat Pulau Bangka, ikan-ikan dari daerah ini lebih manis dibandingkan dengan daerah lain, mungkin karena ikannya masih segar.

Setelah mengisi perut, kami segera menuju ‘Novilla hotel’ yang terletak Jln. Laut, Kampung Pasir, kota Sungailiat . Sebuah Hotel yang bersih, tenang dan lengkap dengan fasilitas kolam renang berikut restoran. Badan penat tak terasa, malah membuat kami tertidur pulas tanpa beban.

*****

Hari kedua kami tujuan kami adalah kota Belinyu, sebuah kota dengan gudang cemilan khas Pulau Bangka. Berbagai jenis kemplang ( kerupuk) baik yang digoreng minyak maupun yang digoreng dengan menggunakan pasir (antik bukan) ada di sini. Selain kerupuk makanan khas daerah Belinyu adalah empek-empeknya. Beda dengan empek-empek Palembang, terutama di kuah (cukanya) khas Bangka menggunakan tauco dengan aroma yang khas.

Kerupuk Bangka
 Masih di daerah Belinyu, ada sebuah pantai yang sangat-sangat indah. Namanya ‘Pantai Romodong’. Terletak di daerah Belinyu, Bangka Utara. Jarak tempuh dari kota Sungailiat lumayan jauh. Menurut perkiraanku lebih dari 60 Km. Menyaksikan matahari terbenam dari tempat ini sungguh mengasyikan. Lautnya landai, berpasir putih dan halus serta airnya bening sekali. Untuk masuk ke Desa Romodong , pengunjung akan melalui sebuah pintu gerbang yang terbuat dari batu alam, seolah-olah batu tersebut memang untuk pintu gerbang. Hari kedua kami habiskan hanya mengelilingi daerah Belinyu, kemudian balik kembali ke hotel

Pantai Romodong

Tak terasa,sisa cuti tinggal 1 hari lagi. Padahal masih banyak tempat wisata yang belum sempat kami kunjungi, seperti Pantai pasir padi di Pangkal Pinang dan beberapa objek wisata pantai lainnya. Besok kami akan segera kembali dan mulai rutinitas seperti biasanya. Bangka Island, tunggulah kami kembali. 

ooooo000ooooo

Note : Semua foto doc.pribadi

 Desa Rangkat adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dalam dunia tulis menulis fiksi. Jika berkenan silahkan berkunjung, berkenalan, dan bermain peran dan fiksi bersama kami di Desa Rangkat

0 komentar:

Posting Komentar