Cermin
Besok ‘Hari Raya Waisak 2557′ Ingatkah kau, Waisak bagi kita bukan hanya memperingati tiga peristiwa yang dialami oleh Guru junjungan kita? Belasan tahun yang lalu, tepatnya delapan belas tahun yang lalu kita dipertemukan olehNya saat kita memperingati hari Waisak di Vihara itu. Aku merindukan tempat di mana kita pertama kali bertemu, kurindu getar-getar yang dulu pernah kurasakan. Yah…getar yang hanya aku sendiri yang tahu bagaimana rasanya. Aku ingin kita ke sana besok, untuk merayakan Hari Raya Waisak juga mengenang kembali nostalgia kita.
Tahun-tahun berlalu dengan cepat, tak terasa delapan belas tahun sudah waktu itu berlalu. Rentang waktu yang begitu panjang, telah kita lewati dengan banyak peristiwa. Baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Kutahu, dalam kebersamaan kita, banyak sudah aku menyakitimu entah itu kusengaja ataupun yang tidak. Untuk itu aku minta maaf dari lubuk hati yang paling dalam.
Awalnya, seseorang telah membawa langkahku menuju ke Vihara dimana kita bertemu, berakhir sudah pencarianku untuk memuaskan dahagaku akan kekayaan batiniah. Setahun kemudian, aku dipertemukan denganmu. Kuingat, di awal perkenalan kita, tatapanmu itu membuatku sampai saat ini tak mampu melupakannya,sayangnya saat itu aku belum mengerti apa artinya tatapan lembutmu itu? Yang kurasakan hanya rasa teduh dan menentramkanku.
Ketika kutanya, apa yang kau sukai dariku yang menurut sebagian besar orang di sekelilingku agak menakutkan! Jawabanmu membuatku terperangah, karena kau sangat berbeda dengan yang lain. “Aku suka dengan wajahmu yang terkesan judes dan galak. Jalanmu lurus saja, seperti memakai kacamata kuda” itu jawaban atas pertanyaanku yang membuatku sontak terdiam. Begitu rupanya gambaran tampangku di mata orang lain.
Aku tak pandai berbasa basi, tak pintar mengungkapkan apa yang ada di hatiku. Kerja kerasmulah yang menebak apa mauku. Kau berikan aku motivasi hingga rasa percaya diriku perlahan timbul, kau ubah diriku dari kaku menjadi seseorang yang mampu mengumbar rasa marah maupun menunjukan apa yang kurasa. Terkadang berkat keberhasilanmu mengubahku malah menjadi bumerang bagimu. Kuprotes kelakuanmu kala tak sesuai dengan inginku, kubantah apa yang kau minta jika aku tak menginginkannya dan sering pula kau yang terpaksa mengalah karena dengan pandainya aku bersilat lidah.
Jelang Hari Waisak, aku ingin mengataka kepadamu ” maafkanlah semua kesalahanku, baik disengaja maupun tidak, karena aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa. Selamat Hari Raya Waisak, semoga berkah Waisak membawa kedamaian untuk kita” .Sang Guru mengajarkan kita untuk mengasihi semua mahluk hidup di dunia. Damailah semua mahluk di muka bumi tercinta ini.
*****
Kepada teman-teman yang merayakan kuucapkan:
Selamat Hari Raya Waisak 2557
Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia
Sadhu…sadhu…sadhu
0 komentar:
Posting Komentar