Aku
pamit, teman-teman! Waktuku sudah habis bersama kalian di sini. Aku
datang ke kampung ini mencari seseorang yang kucintai, tapi yang kutemui
malah cinta yang lain. Keadaan ini membuatku serba salah, karena tujuan
utamaku melenceng jauh, malah menciptakan masalah baru. Aku akan pergi
melanjutkan perjalananku mencari cinta sejatiku, walau aku tak tahu
dimana ia berada sekarang, kalaupun seumur hidup aku tak menemukannya
aku akan pasrah, kuanggap ini adalah takdir yang di gariskan Tuhan yang
harus kujalani.
Maafkan
aku…. teman-teman, jika selama berada di kampung ini telah menyakiti
kalian, baik disengaja maupun tidak. Sesungguhnya….. aku tidaklah
bermaksud demikian, aku tulus menjalin persahabatan dengan kalian.
Bersama kalian…… aku merasa mendapat kehangatan baru seperti layaknya
saudara sendiri, aku sebatang kara di sini dan kalian telah menempatkan
aku seperti saudara sendiri.
Banyak
yang telah kalian ajarkan kepadaku, sesuatu yang berguna dalam
kehidupanku. Terima kasih untuk semuanya. Aku puas dengan apa kudapatkan
dan aku akan selalu mengingat jasa kalian kepadaku. Jika suatu saat aku
melewati perkampungan ini, aku janjikan aku akan mampir. Andai aku
tidak menemukan kedamaian di perkampungan yang akan kusinggahi nantinya,
aku akan ingat dengan perkampungan ini…. yang telah menampungku kala ku
tak tahu dimana tempat untuk kulabuhkan resah dan gelisahku.
Kepadamu
teman-teman, lanjutkan perjuangan kalian untuk mencapai apa yang kalian
cita-citakan. Suatu saat jika aku punya kesempatan, aku ingin
menyaksikan kalian lebih baik dari sebelum aku tinggalkan. Aku akan
meneruskan perjalananku…dan doakan agar aku mendapat kemudahan dalam
mencari apa yang kuinginkan. Bantulah aku dalam setiap doa kalian, agar
aku kuat menghadapi semua rintangan yang membentang dihadapanku. Agar
akupun akan lebih baik seperti kalian.
Tiada
terbilang rasa sedih yang kurasakan saat kuputuskan untuk pergi
meninggalkan kalian, meninggalkan perkampungan tempatku bernaung
beberapa saat, kala kutak tahu hendak singgah kemana. Aku telah
menimbangnya dengan seksama, pula telah kupertimbangkan dengan matang
akan keputusanku ini. Berharap jalan ke depan akan membawa perubahan
berarti dalam hidupku, dimana kedamaian yang hakiki dapat kuraih.
Apalah
daya aku ini, aku hanya manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
banyak hal. Manusia yang berusaha memperbaiki hidupnya dan mengejar
angan-angan yang entah akan terwujud atau tidak. Apapun yang terjadi
nantinya semoga aku siap mengadapinya. Baik buruknya lakonku sebelumnya
semoga menjadi pembelajaran bagiku agar tak salah mengambil langkah ke
depannya.
Maafkan aku,…… teman-teman……aku pamit.
*****
0 komentar:
Posting Komentar