Selasa, 02 Juli 2013

Rembulan, Sang Surya, Ilalang dan Dia

     Sumber Gambar : rinduku.wordpres.com
Malam ini…..
Kutunggu rembulan keluar dari peraduannya
Segumpal kisah tlah kupersiapkan tuk kuceritakan
Datanglah Dewi Malam, ku kan sabar menunggumu
Penat sudah seluruh jiwa raga ini
Menampung semua rasa bersemayam dalam dada
Tiba saatnya aku berbagi
Karena kelembutanmu,
Kupilih engkau…. duhai Dewi Malam

Malam ini,…..
Nampaknya kembali kuharus menelan kecewa
Sang Dewi Malam tak bersedia mendengar keluh kesahku
Bias kelembutannya tak menyinari bumiku
Kupikir…. Kau kurang tepat mendengar kumpulan ceritaku
Biarlah…. esok kan tunggu Sang Surya

Pagi ini……..
Kududuk manis menunggu sang surya menyapa bumiku
Hangat terasa menyentuh kulit luarku
Pastilah dia bersedia mendengar ceritaku
Bukankah dia setia, tak penah lupa memberi terang pada bumi?
Wahai sang surya, kusapa engkau dengan gembira

Dengarlah….
Aku akan Bercerita tentang rahasia terbesar hatiku
Tapi segumpal awan hitam menutupi cahayanya
Ohhh… kutahu, ternyata sang surya tak berkenan mendengar rahasia hatiku.
Biarlah….. kan kucari ilalang yang biasanya ramah melambaikan daunnya
Pastilah ia akan menampung ceritaku dengan sempurna

Siang ini,…….
Kuhampiri rimbunan ilalang
Gemulai daunnya menjanjikan akan keramahan
Wahai ilalang,……
Tahukah kau akan rahasia hatiku?
Maukah kau simak kata hati yang tersimpan rapi selama ini?
Ahhh… ternyata kau hanya diam membisu
Rupanya bukan untukku lambaian indah itu

Biarlah….. Kupergi,
Kan kusimpan rahasia ini sendiri.
Akhirnya kusadari….
Tak gampang mencari sahabat sejati
Yang senantiasa mengerti dan bersedia mendengarkan
Yang nampak oleh mata, belumlah tentu sama dengan apa yang dikira
Hanya Dia yang setia, mendengar setiap keluh kesah umatnya
Sekarang kumengerti….
************************

Tangerang, 05 September 2012

0 komentar:

Posting Komentar