Rabu, 03 Juli 2013

Mutisme Elektif



Gambar : akuiniobenk.wordpress.com


“mutisme Elektif” entah mengapa kata ini begitu menarik bagi saya. Jujur, sebelumnya saya sama sekali belum pernah mendengar atau membaca kata ini. atau….. mungkin pernah membaca tetapi saya tidak memperhatikannya secara detail.
Penasaran dengan kata ” Mutisme Elektif” membuat saya mencari tahu apa sebenarnya kata tesebut. dari hasil pencarian saya dari beberapa sumber saya menemukan penjabarannya sebagai berikut ;

“Mutisme Elektif” dapat dikatakan sebagai suatu penyakit terhadap kejiwaan mengenai keterlambatan dalam berbicara karena alasan emosional. dengan kata lain kondisi seseorang yang mampu berbicara akan tetapi enggan melakukannya karena alasan emosional.

Anak yang menderita mutisme elektif, kurang lebih dapat dikategorikan sebagai anak yang pendiam, namun sebenarnya lebih parah dalam menjalani kehidupan sosialnya daripada anak pendiam. ia lebih cenderung memilih untuk menjauhi lingkungan sosial daripada harus berbicara, mengungkapkan perasaan secara verbal kepada orang-orang  di sekelilingnya.

Dan menurut beberapa sumber ternyata Mutisme Elektif lebih banyak dialami oleh anak wanita daripada anak laki-laki.

beberapa ciri seseorang mungkin mengalami mutisme elektif sebagai berikut :
1. Kesulitan untuk berbicara di situasi sosial tertentu, misalnya sekolah.
2. Gangguan komunikasi secara terus menerus
3. Ekspresi wajah kosong saat gelisah
4. Kurang tersenyum ketika cemas
5. Merasa canggung jika gelisah
6. Kesulitan kontak mata saat ber-interaksi
7. Membutuhkan waktu lebih lama dari orang lain saat merespon
8. Tidak nyaman pada kondisi bising,gaduh, dan keramaian
9. Over sensitif

Jika di biarkan  akan mengganggu akdemis si anak, kehidupan sosial dan perkembangan emisional seperti :
1. membentuk rasa cemas yang berkepanjangan
2.Menarik diri dari lingkungan sosial
3. Merasa rendah diri
4. Penolakan dan menurunnya hasil akademis/prestasi baik di sekolah maupun dunia kerja, walaupun tidak semua penyandang mutisme elektif  tidak berprestasi.

Banyak kupasan-kupasan dari berbagai sumber tentang penyakit ini, dan penjabarannya hampir sama satu sama lain. Akan tetapi dari berbagai sumber saya belum mendapat  penjelasan yang memuaskan tentang faktor penyebab dan apakah ada unsur genetika yang ikut andil dalam terbentuknya penyakit ini serta bagaimana meyembuhkan penyakit tersebut selain ke psikiater. Perlu di ingat, tidak semua penderita penyakit ini mampu membayar seorang psikiater mengingat terapi ini bukan dalam waktu yang singkat. 
Apalagi jika lingkungan sekitar tidak mendukung , seperti pengetahuan orang tua dan orang-orang terdekat si-penderita akan penyakit ini. Idealnya, dalam satu keluarga haruslah ada teguran, senda gurau dan dorongan semangat antar anggota keluarga. Si penderita mengalami kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata yang dapat di mengerti oleh orang lain secara jelas. Cukup menyakitkan bila seseorang mengalami hal ini, karena ia selalu merasa kesepian justru di tengah keramaian. Ia ingin mengeluarkan kata-kata walaupun sangat ingin mengucapkannya dan saat ia mengeluarkan suara malah terdengar tidak nyambung dengan situasi yang ada. Jadi orang-orang di sekitarnya menganggapnya aneh. Dapat di bayangkan bagaimana jika kita mengalami situasi seperti ini, ….lalu tiba-tiba salah tingkah……?

Menurut buku yang di tulis oleh Yuyun Yuliani ” It's Me, kisah nyata penyandang mutisme elektif ” si penderita cenderung tidak memerlukan orang lain, menyendiri dan merasa kesunyian adalah dunianya, ingin bersosialisasi akan tetapi apa yang di sampaikan dan di lakukan tidak/sulit di terima oleh pendengar/lawan bicara entah karena intonasi yang tidak tepat atau faktor lainnya.Akan tetapi dalam buku tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa tidak semua penderita mutisme elektif tidak berprestasi dan mereka bukan orang bodoh. Buktinya ia hampir selalu menjadi juara kelas dan dalam bekerjapun ia sangat terampil.Terus terang saya sama sekali belum puas atas hasil pencarian saya tentang mutisme elektif ini, bila rekan-rekan kompasianer ada yang mengerti mohon informasinya.

*****
*Dari berbagai sumber : Kaskus, wordpress.com, buku karya Yuyun Yuliani It;s Me dll

0 komentar:

Posting Komentar