Rabu, 03 Juli 2013

Antara Diriku dan Marah Besarmu

Gambar : merdeka.com


Satu-satu kutatap nanar yang datang dan pergi
Bias bayangmu belum jua kutemui
Entahlah,…. mungkin saat ini kau bersembunyi
Lelah dan putus asa aku mencari
Ataukah….. saat ini kau telah mati ?

Jika kau bosan melihat indahnya bumi,
Jika kau anggap sekelilingmu tak berarti,
Jika kau menilai semuanya tak mengerti,
Kuanggap kau tak punya hati.
Mungkin lebih baik kau segera pergi

Cukuplah sudah aku merendahkan diri
Tak kupedulikan harga diri lagi
Kuterus memohon agar kau mengerti
Paling tidak, dengarlah kata hati nurani
Jangan hanya terbawa emosi

Aku sudah tak butuh kau di sini
Jika kau kembali, akan kubuat kau menyesali
Keangkuhan, kesombongan yang kau taburkan selama ini
Membuatku meradang dan sakit hati
Kan kutunjukakan padamu bahwa kau tak berarti.

Esok hari, ketika sinar matahari menyinari bumi
Saat itu dengan tekad bulat kuakan merubah diri
Tak ingin kuterpuruk dengan luka hati
Kepadamu Tuan sombong, kutunjukkan diri
Tanpa kau di antara kami, aku tak kan mati

Tapi perlu kuingatkan padamu, wahai sang tinggi hati
Roda dunia selalu berputar, tak bisa diingkari
Jika saat itu tiba, semoga kau bersiap diri
Untuk menyesalpun tak berguna lagi
Maaf ……,jika aku terlalu percaya diri.

*****

0 komentar:

Posting Komentar